Komponen Jaringan Komputer
A.
Komputer/PC
Komputer adalah perangkat elektronik
yang dapat menerima inputan, memproses inputan tersebut, dan memberikan output
dari hasil prosesnya.
Komponen utama sebuah komputer adalah
motherboard, karena di motherboard itulah sebagian besar komponen-komponen
penting sebuah komputer tertanam. Sedangkan komponen utama dari motherboard itu
sendiri adalah chipset, yaitu sebuah chip yang berfungsi mengatur aliran data
pada motherboard.
Berikut ini akan dibahas mengenai
komponen-komponen motherboard.
a.
Processor
Processor atau yang sering juga disebut dengan Central
Processing Unit (CPU) merupakan otak dari sebuah komputer. Semakin besar
kecepatan suatu processor, maka kecepatan pemrosesannya juga akan semakin
cepat.
Tipe processor
terbagi dua, yaitu RIS dan CIS. Yang paling umum digunakan adalah CIS, karena
dari segi harga, CIS jauh lebih murah daripada RIS. Namun, dari segi kinerja
RIS jauh mengungguli CIS. Itulah yang menyebabkan kenapa RIS harganya lebih
mahal. Tipe processor CIS ini biasanya diproduksi oleh perusahaan Intel dan
AMD.
Kesamaan Arsitektur RISC dan CISC
·
Sama-sama melaksanakan suatu
perintah dengan bahasa mesin (Assembly)
· Sama-sama membuat perangkat keras
prosesor mampu memahami dan menjalankan beberapa rangkaian operasi.
Perbedaan Arsitektur RISC dan CISC
Ditinjau dari jenis set instruksinya, ada 2 jenis arsitektur
komputer, yaitu:
·
Arsitektur komputer dengan kumpulan
perintah yang sederhana (Reduced Instruction Set Computer = RISC)
·
Arsitektur komputer dengan kumpulan
perintah yang rumit (Complex Instruction Set Instruction Computer = CISC)
1)
Reduced Instruction Set Computer (RISC)
RISC
singkatan dari Reduced Instruction Set Computer. Merupakan bagian dari
arsitektur mikroprosessor, berbentuk kecil dan berfungsi untuk mengatur
instruksi dalam komunikasi diantara arsitekturyang lainnya.
Karakteristik
Arsitektur
RISC memiliki beberapa karakteristik diantaranya :
a. Siklus mesin ditentukan oleh waktu yang digunakan
untuk mengambil dua buah operan dari register, melakukan operasi ALU, dan
menyimpan hasil operasinya kedalam register, dengan demikian instruksi mesin
RISC tidak boleh lebih kompleks dan harus dapat mengeksekusi secepat
mikroinstruksi pada mesin-mesin CISC. Dengan menggunakan instruksi sederhana
atau instruksi satu siklus hanya dibutuhkan satu mikrokode atau tidak sama
sekali, instruksi mesin dapat dihardwired. Instruksi seperti itu akan
dieksekusi lebih cepat dibanding yang sejenis pada yang lain karena tidak perlu
mengakses penyimapanan kontrol mikroprogram saat eksekusi instruksi
berlangsung.
b. Operasi berbentuk dari register-ke
register yang hanya terdiri dari operasi load dan store yang mengakses memori .
Fitur rancangan ini menyederhanakan set instruksi sehingga menyederhanakan pula
unit control. Keuntungan lainnya memungkinkan optimasi pemakaian register
sehingga operand yang sering diakses akan tetap ada di penyimpan berkecepatan
tinggi. Penekanan pada operasi register ke register merupakan hal yang unik
bagi perancangan RISC.
c. Penggunaan mode pengalamatan
sederhana, hampir sama dengan instruksi menggunakan pengalamatan register,.
Beberapa mode tambahan seperti pergeseran dan pe-relatif dapat dimasukkan
selain itu banyak mode kompleks dapat disintesis pada perangkat lunak dibanding
yang sederhana, selain dapat menyederhanakan sel instruksi dan unit kontrol.
d. Penggunaan format-format instruksi
sederhana, panjang instruksinya tetap dan disesuaikan dengan panjang word.
Fitur ini memiliki beberapa kelebihan karena dengan menggunakan field yang
tetap pendekodean opcode dan pengaksesan operand register dapat dilakukan
secara bersama-sama
Ciri-ciri
RISC :
- Instruksi berukuran tunggal Ukuran yang umum adalah 4 byte
- Jumlah mode pengalamatan data yang sedikit, biasanya kurang dari lima buah
- Tidak terdapat pengalamatan tak langsung
- Tidak terdapat operasi yang menggabungkan operasi load/store dengan operasi aritmatika (misalnya, penambahan dari memori, penambahan ke memori)
Keunggulan RISC
Saat
ini, hanya Intel x86 satu-satunya chip yang bertahan menggunakan
arsitektur CISC. Hal ini terkait dengan adanya kemajuan teknologi komputer pada
sektor lain. Harga RAM turun secara dramatis. Pada tahun 1977, DRAM ukuran 1MB
berharga %5,000, sedangkan pada tahun 1994 harganya menjadi sekitar $6.
Teknologi kompailer juga semakin canggih, dengan demikian RISC yang menggunakan
RAM dan perkembangan perangkat lunak menjadi semakin banyak ditemukan.
Pendekatan RISC
Pendekatan RISC
Prosesor
RISC hanya menggunakan instruksi-instruksi sederhana yang bisa dieksekusi dalam
satu siklus. Dengan demikian, instruksi ‘MULT’ sebagaimana dijelaskan
sebelumnya dibagi menjadi tiga instruksi yang berbeda, yaitu “LOAD”, yang
digunakan untuk memindahkan data dari memori ke dalam register, “PROD”, yang
digunakan untuk melakukan operasi produk (perkalian) dua operan yang berada di
dalam register (bukan yang ada di memori) dan “STORE”, yang digunakan untuk
memindahkan data dari register kembali ke memori.
2) Complex Instruction Set Instruction
Computer ( CISC )
Complex instruction-set computing atau Complex
Instruction-Set Computer (CISC; “Kumpulan instruksi komputasi kompleks”) adalah
sebuah arsitektur dari set instruksi dimana setiap instruksi akan menjalankan
beberapa operasi tingkat rendah, seperti pengambilan dari memory, operasi
aritmetika, dan penyimpanan ke dalam memory, semuanya sekaligus hanya di dalam
sebuah instruksi. Karakteristik CISC dapat dikatakan bertolak-belakang dengan
RISC.
Sebelum proses RISC didesain untuk pertama kalinya, banyak
arsitek komputer mencoba menjembatani celah semantik”, yaitu bagaimana cara
untuk membuat set-set instruksi untuk mempermudah pemrograman level tinggi
dengan menyediakan instruksi “level tinggi” seperti pemanggilan procedure,
proses pengulangan dan mode-mode pengalamatan kompleks sehingga struktur data
dan akses array dapat dikombinasikan dengan sebuah instruksi. Karakteristik
CISC yg “sarat informasi” ini memberikan keuntungan di mana ukuran
program-program yang dihasilkan akan menjadi relatif lebih kecil, dan
penggunaan memory akan semakin berkurang. Karena CISC inilah biaya pembuatan
komputer pada saat itu (tahun 1960) menjadi jauh lebih hemat. Memang setelah
itu banyak desain yang memberikan hasil yang lebih baik dengan biaya yang lebih
rendah, dan juga mengakibatkan pemrograman level tinggi menjadi lebih
sederhana, tetapi pada kenyataannya tidaklah selalu demikian. Contohnya,
arsitektur kompleks yang didesain dengan kurang baik (yang menggunakan
kode-kode mikro untuk mengakses fungsi-fungsi hardware), akan berada pada
situasi di mana akan lebih mudah untuk meningkatkan performansi dengan tidak
menggunakan instruksi yang kompleks (seperti instruksi pemanggilan procedure),
tetapi dengan menggunakan urutan instruksi yang sederhana.
Satu alasan mengenai hal ini adalah karena set-set instruksi level-tinggi, yang sering disandikan (untuk kode-kode yang kompleks), akan menjadi cukup sulit untuk diterjemahkan kembali dan dijalankan secara efektif dengan jumlah transistor yang terbatas. Oleh karena itu arsitektur -arsitektur ini memerlukan penanganan yang lebih terfokus pada desain prosesor. Pada saat itu di mana jumlah transistor cukup terbatas, mengakibatkan semakin sempitnya peluang ditemukannya cara-cara alternatif untuk optimisasi perkembangan prosesor. Oleh karena itulah, pemikiran untuk menggunakan desain RISC muncul pada pertengahan tahun 1970 (Pusat Penelitian Watson IBM 801 – IBMs)
Satu alasan mengenai hal ini adalah karena set-set instruksi level-tinggi, yang sering disandikan (untuk kode-kode yang kompleks), akan menjadi cukup sulit untuk diterjemahkan kembali dan dijalankan secara efektif dengan jumlah transistor yang terbatas. Oleh karena itu arsitektur -arsitektur ini memerlukan penanganan yang lebih terfokus pada desain prosesor. Pada saat itu di mana jumlah transistor cukup terbatas, mengakibatkan semakin sempitnya peluang ditemukannya cara-cara alternatif untuk optimisasi perkembangan prosesor. Oleh karena itulah, pemikiran untuk menggunakan desain RISC muncul pada pertengahan tahun 1970 (Pusat Penelitian Watson IBM 801 – IBMs)
Contoh-contoh prosesor CISC adalah System/360, VAX, PDP-11,
varian Motorola 68000 , dan CPU AMD dan Intel x86.Istilah RISC dan CISC saat
ini kurang dikenal, setelah melihat perkembangan lebih lanjut dari desain dan
implementasi baik CISC dan CISC. Implementasi CISC paralel untuk pertama kalinya,
seperti 486 dari Intel, AMD, Cyrix, dan IBM telah mendukung setiap instruksi
yang digunakan oleh prosesor-prosesor sebelumnya, meskipun efisiensi
tertingginya hanya saat digunakan pada subset x86 yang sederhana (mirip dengan
set instruksi RISC, tetapi tanpa batasan penyimpanan/pengambilan data dari
RISC).
Prosesor-prosesor modern x86 juga telah menyandikan dan membagi lebih banyak lagi instruksi-instruksi kompleks menjadi beberapa “operasi-mikro” internal yang lebih kecil sehingga dapat instruksi-instruksi tersebut dapat dilakukan secara paralel, sehingga mencapai performansi tinggi pada subset instruksi yang lebih besar.
Prosesor-prosesor modern x86 juga telah menyandikan dan membagi lebih banyak lagi instruksi-instruksi kompleks menjadi beberapa “operasi-mikro” internal yang lebih kecil sehingga dapat instruksi-instruksi tersebut dapat dilakukan secara paralel, sehingga mencapai performansi tinggi pada subset instruksi yang lebih besar.
Pendekatan CISC
Tujuan utama dari arsitektur CISC adalah melaksanakan suatu
perintah cukup dengan beberapa baris bahasa mesin sedikit mungkin. Hal ini bisa
tercapai dengan cara membuat perangkat keras prosesor mampu memahami dan
menjalankan beberapa rangkaian operasi. Untuk tujuan contoh kita kali ini,
sebuah prosesor CISC sudah dilengkapi dengan sebuah instruksi khusus, yang kita
beri nama MULT. Saat dijalankan, instruksi akan membaca dua nilai dan
menyimpannya ke 2 register yag berbeda, melakukan perkalian operan di unit
eksekusi dan kemudian mengambalikan lagi hasilnya ke register yang benar. Jadi instruksi-nya
cukup satu saja.
RISC
|
CISC
|
Penekanan pada perangkat lunak
|
Penekanan pada perangkat keras
|
Single-clock,hanya sejumlah kecil
instruksi
|
Termasuk instruksi kompleks
multi-clock
|
Register to Register :”LOAD”&”STORE”
adalah instruksi2 terpisah
|
Memori ke Memori:
”LOAD”&”STORE” saling bekerjasama
|
Ukuran kode besar(kecepatan
relatif tinggi)
|
Ukurang kode kecil,kecepatan
rendah
|
Transistor banyak dipakai untuk
register memori
|
Transistor digunakan untuk
menyimpan instruksi2 kompleks
|
B.
Network
Interface Card (NIC)
Network Interface Card adalah: Card
penghubung PC dengan jaringan, sehingga memungkinkan komputer anda untuk
terkoneksi ke sebuah jaringan komputer. Bentuk yang paling umum dari NIC adalah
ethernet – metode yang sangat cepat dalam mentranfer data antara komputer. NIC
memungkinkan sebuah komputer untuk memberi dan mengambil informasi dari
komputer lain yang ada di jaringan yang sama – dapat berupa Internet atau pun
Local Area Network (LAN).
Sebuah LAN merupakan jaringan tertutup
yang terhubung melalui beberapa NIC dan hub, yang biasanya tidak terhubung ke
dunia luar atau Internet. Pada NIC ini, juga dilengkapi dengan memori, serta
prosesor khusus untuk pengolahan data dalam proses tranfer data, sehingga tidak
membebani CPU dala proses tersebut. Adapter ini menggunakan slot 16 bit (slot
ISA) serta 32bit (slot PCI)untuk tranfer data.
C.
Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang
menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang
jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah
yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi
data. Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk
menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran
data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio
membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat
telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon
adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang
berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Jenis media transmisi ada dua, yaitu
Guided dan Unguided. Guided transmission media atau media transmisi terpandu
merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel. Unguided transmission media
atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem
gelombang.
1. Guided Media
(Wire)
Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang
terbatas secara fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel
koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat optik). Sinyal yang melewati media-media
tersebut diarahkan dan dibatasi oleh batas fisik media. Twisted-pair dan
coaxial cable menggunakan konduktor logam yang menerima dan mentransmisikan
sinyal dalam bentuk aliran listrik. Optical fiber/serat optik menerima dan
mentransmisikan sinyal data dalam bentuk cahaya.
a.
Twisted-Pair
Cable
Kabel twisted-pair terdiri atas dua
jenis yaitu shielded twisted pair biasa disebut STP dan unshielded twisted pair
(tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP. Kabel twisted-pair terdiri atas dua
pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan
mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau kusut. Keunggulan dari
kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan:
apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti,
sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial. Kabel twisted-pair terbagi atas
dua yaitu:
1)
Shielded
Twisted-Pair (STP)
Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan
antisipasi tekukan kabel. STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet,
memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa
perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris
memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal
keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi
eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.
Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP
bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu diground pada setiap ujungnya.
Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan kejelian. Jika terjadi
ketidaktepatan, dapat menjadi sumber masalah karena bisa menyebabkan pelindung
bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari
kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat
dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel
coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater)
Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps
Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP
dan coaxial
Media dan ukuran konektor: medium
Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
2)
Unshielded
Twisted-Pair (UTP)
Untuk UTP
terdapat pula pembagian jenis yakni:
- Category 1 : sifatnya mampu mentransmisikan data kecepatan rendah. Contoh: kabel telepon.
- Category 2 : sifatnya mampu mentransmisikan data lebih cepat dibanding category 1. Dapat digunakan untuk transmisi digital dengan bandwidth hingga 4 Mbps.
- Category 3 : mampu mentransmisikan data hingga 10 Mbps.
- Category 4 : mamu mentransmisikan data hingga 20 MHz.
Secara fisik, kabel Unshielded
Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. Setiap pasang dipisahkan
oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi
yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal.
Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap
beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai
media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe
pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP
memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi.
UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi
sangat popular.
·
Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps
·
Biaya rata-rata per node: murah
·
Media dan ukuran: kecil
·
Panjang kabel maksimum yang diizinkan :
100m (pendek).
Kabel UTP memiliki banyak keunggulan.
Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga harganya lebih murah dibanding
media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap efek interferensi
elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya.
Meski begitu, pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan
kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan.
b.
Coaxial Cable
(Kabel Koaksial)
Kabel ini
sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC
(Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak
digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih
tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar .Ada 2 jenis
yaitu RG-58 (10Base2) danRG-8 (10Base5 ). Ada 3 jenis
konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I
konektor (socket) dan BNC konektor. Keuntungan menggunakan kabel
koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya
cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai
penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik installasi
konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak
direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.Kecepatan dan
keluaran: 10 -100 Mbps
c.
Fiber-Optic
Cable (Kabel Serat Optik)
Kabel fiber optic merupakan media
networking yang mampu digunanakan untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika
dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih mahal, tetapi
cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan
kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan
puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dalam
sebuah jaingan komersial. Ini sudah cukup utnuk mengantarkan ribuan panggilan
telepon.
Beberapa keuntungan kabel fiber optic:
- Kecepatan: jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second;
- Bandwidth: fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar;
- Distance: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”;
- Resistance: daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
- Maintenance: kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative murah.
Tipe-tipe kabel fiber optic:
- Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)
- Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
- Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.
2. Unguided Media
(Wireless)
Media unguided mentransmisikan
gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau
serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave,
wireless mobile dan lain sebagainya. Media ini memerlukan antena untuk
transmisi dan penerimaan (transmiter dan receiver). Ada dua jenis transmisi,
Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran terfokus pada satu
sasaran. Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar ke segala
arah dan dapat diterima oleh banyak antena.
Jaringan Nirkabel atau dikenal dengan nama Wireless , merupakan salah satu media transmisi
yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Data-data digital
yang dikirim melalui wireless akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik
tersebut.
1. Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan
penerimaan (transmiter dan receiver)
2. Ada dua jenis transmisi
- Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran terfokus pada satu sasaran
- Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antenna
3. Tiga macam wilayah frekuensi
- Gelombang mikro (microwave) 2 – 40 Ghz
- Gelombang radio 30 Mhz – 1 Ghz
- Gelombang inframerah
Untuk media tidak terpandu (unguided), transmisi dan
penerimaan dapat dicapai dengan menggunakan antena. Untuk transmisi, antena
mengeluarkan energi elektromagnetik ke medium (biasanya udara) dan untuk
penerimaan, antena mengambil gelombang elektomagnetik dari medium sekitarnya.
Media transmisi tidak terpandu (unguided) terbagi atas empat bagian yaitu:
1. Gelombang Mikro Terrestrial (Atmosfir Bumi)
Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola
‘dish’. Ukuran diameternya biasanya sekitar 3 m. Antena pengirim memfokuskan
sinar pendek agar mencapai transmisi garis pandang menuju antena penerima.
Antena gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu diatas
tanah untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus batas. Untuk
mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang
mikro, dan penghubung gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak
tertentu.
2. Gelombang Mikro Satelit
Satelit komunikasi adalah sebuah stasiun relay gelombang
mikro. Dipergunakan untuk menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver
gelombang mikro pada bumi, yang dikenal sebagai stasiun bumi atau ground
station. Satelit menerima transmisi diatas satu band frekuensi (uplink),
amplifier dan mengulang sinyal-sinyal, lalu mentransmisikannya ke frekuensi
yang lain (downlink). Sebuah satelit pengorbit tunggal akan beroperasi pada
beberapa band frekuensi, yang disebut sebagai transponder channel, atau
singkatnya transponder.
Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi
komunikasi dan sama pentingnya dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting
untuk satelit lainnya diantaranya adalah:
- Distribusi siaran televisi
- Transmisi telepon jarak jauh
- Jaringan bisnis swasta
3. Radio Broadcast
Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi
komunikasi dan sama pentingnya dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting
untuk satelit lainnya diantaranya adalah:
- Distribusi siaran televisi
- Transmisi telepon jarak jauh
- Jaringan bisnis swasta
4. Infra Merah
Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan
transmitter/receiver (transceiver) yang modulasi cahaya yang koheren.
Transceiver harus berada dalam jalur pandang maupun melalui pantulan dari
permukaan berwarna terang misalnya langit-langit rumah. Satu perbedaan penting antara
transmisi infra merah dan gelombang mikro adalah transmisi infra merah tidak
dapat melakukan penetrasi terhadap dinding, sehingga masalah-masalah pengamanan
dan interferensi yang ditemui dalam gelombang mikro tidak terjadi.
- Wi-fi
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah
koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio
sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman.
Teknologi wireless berdasarkan tipe
jaringan :
1. PAN ( Persomal Area Network )
merupakan jaringan yang
menghubungkan komputer dengan perangkat yang berada disekeliling seseorang
saja. Sebagai contoh komputer dengan telepon seluler atau PDA. Pada jaringan
ini anda dapat menjangkau antar perangkat kurang lebih 10 m (30 feet)
2. LAN ( Local Area Network )
Local Area Network biasa disingkat
LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil;
seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau
yang lebih kecil.
Teknologi Wireless :
Wireless LAN (WLAN) yaitunya wifi
atau wireless fidelity. empat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan
teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot. Wireless Fidelity (Wi-Fi) adalah nama
yang diberikan oleh Wi-Fi Alliance untuk mendeskripsikan
produk wireless local area network (WLAN) yang berdasarkan standar Institute of
Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11 dengan beberapa teknologinya
:
- Tipe a : 5,8 GHz kecepatan 54 mbps
- Tipe b : 2,4 GHz kecepatan 11 mbps
- Tipe g : 2,4 GHz kecepatan 54 mbps
- Tipe n : 2,4 & 5,8 GHZ kecepatan 200 mbps
Tidak seperti jaringan kabel, jaringan
wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan : infastruktur dan Ad-Hoc.
Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui
sebuah access point pada WLAN atau LAN. Komunikasi Ad-Hoc
adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing komputer dengan
menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini
tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan
jaringan berkabe
3. MAN (Metropolitan Area Network )
Metropolitan area network atau
disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data
berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus,
perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari
beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km
Teknologi wireless : wimax dengan
standard IEEE 802.16
WiMAX adalah singkatan dari Worldwide
Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel
pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki
kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX Forum menetapkan
2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz
dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada
system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
4. WAN ( World Area Network )
Jaringan ini mencakup area yang luas
dan mampu menjangkau batas propinsi bahkan sampai negara yang ada
dibelahan bumi lain. Jaringan WAN dapat menghubungkan satu komputer dengan
komputer lain dengan menggunakan satelit atau kabel bawah laut.
Teknologi wireless : satelit
Kelebihan dan Kelemahan
Media transmisi wireless memiliki
keunggulan dan kelemahan, diantaranya sebagai berikut. Adapun keunggulan
dari media transmisi wireless :
- Biaya pemeliharannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel).
- Infrastrukturnya berdimensi kecil, pembangunannya cepat, mudah dikembangkan (misalnya dengan konsep mikrosel dan teknik frequency reuse).
- Mudah & murah untuk direlokasi dan mendukung portabelitas.
- Koneksi Internet akses 24 jam, aksesnya yang cepat, dan bebas pulsa telpon.
Sedangkan kelemahan yang terletak
pada media transmisi wireless :
- Biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan).
- Delay yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread spectrum dll).
- Kapasitas jaringan menghadapi keterbatas spektrum (pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/DS-CDMA).
- Keamanan data (kerahasian) kurang terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread spectrum) [1,7 dan 9].
Teknologi wireless memiliki fleksibelitas,
mendukung mobilitas, memiliki teknik frequency reuse, selular dan handover,
menawarkan efisiensi dalam waktu (penginstalan) dan biaya (pemeliharaan dan
penginstalan ulang di tempat lain), mengurangi pemakaian kabel dan penambahan
jumlah pengguna dapat dilakukan dengan mudah dan cepat
F.
Datasheet Switch layer 2
dan layer 3
Datasheet adalah dokumen yang berisi
ringkasan kinerja dan karakteristik lain dari komponen (misalnya komponen
elektronik), sub-sistem (misalnya power supply) atau perangkat lunak yang cukup
terinci untuk digunakan oleh seorang enginer untuk merancang komponen ke dalam
system, Biasanya datasheet diciptakan oleh produsen dimulai dengan halaman
pengantar yang menggambarkan keseluruhan dokumen,diikuti dengan daftar komponen
tertentu, dengan informasi lebih lanjut tentang konektivitas perangkat. Dalam
kasus-kasus dimana terdapat source code yang relevan untuk memasukkan, biasanya
disertakan di dekat akhir dokumen atau dipisahkan menjadi file lain.
Sebuah
datasheet khas untuk komponen elektronik sebagian besar mengandung informasi
berikut:
·
Nama Produsen
·
Nama dan Nomor Produk
·
Daftar format paket yang tersedia
(dengan gambar) dan kode pemesanan
·
Properti perangkat
·
Deskripsi Singkat fungsional
·
Pin dan koneksi diagram
·
Supply tegangan, konsumsi daya, arus
masukan, temperatur untuk penyimpanan, operasi, dll)
·
Tabel spesifikasi DC (berbagai suhu,
tegangan suplai, arus masukan dll)
·
Tabel spesifikasi AC (berbagai suhu,
tegangan suplai, frekuensi dll
·
Masukan / keluaran gelombang bentuk
diagram
·
Diagram perangkat fisik yang
menunjukkan minimum/khas/ dimensi fisik maksimum, termasuk lokasi kontak dan
ukuran
·
QC Uji sirkuit
·
Kode untuk pemesanan paket berbeda
dan kriteria kinerja
·
Warranty dan disclaimer mengenai
penggunaan perangkat
·
Aplikasi yang direkomendasi, seperti
kapasitor filter diperlukan, sirkuit tata letak papan, dll
·
Tanggal dan Kode Revisi pada akhir
halaman
·
Errata Datasheet (Daftar revisi
sebelum masuk proses manufaktur)
1.
Layer 2
Switch
Menjembatani teknologi telah ada sejak 1980-an (dan bahkan
mungkin sebelumnya). Menjembatani melibatkan segmentasi jaringan area
lokal (LAN) di tingkat 2 Layer. Sebuah jembatan multiport biasanya belajar
tentang Media Access Control (MAC) alamat pada setiap pelabuhan dan transparan
melewati frame MAC ditakdirkan untuk port tersebut. Jembatan ini juga memastikan
bahwa frame ditakdirkan untuk alamat MAC yang terletak pada port yang sama
sebagai stasiun asal tidak diteruskan ke port lain. Untuk kepentingan
diskusi ini, kami mempertimbangkan hanya LAN Ethernet.
2.
Layer 3
Switch
Layer 3 switching adalah istilah yang relatif baru, yang
telah? Diperpanjang? oleh berbagai vendor untuk menggambarkan produk
mereka. Misalnya, satu sekolah menggunakan istilah ini untuk menggambarkan
cepat IP routing melalui perangkat keras, sedangkan sekolah lain menggunakannya
untuk menggambarkan Multi Protokol Over ATM (MPOA). Untuk tujuan diskusi
ini, Layer 3 switch supercepat kekalahan-ers yang Layer 3 forwarding di
hardware. Pada artikel ini, kami terutama akan membahas Layer 3 switching
dalam konteks IP routing cepat, dengan diskusi singkat tentang daerah lain
aplikasi.
3.
Layer
Gabungan 2/Layer 3 Switch
Kami telah secara implisit mengasumsikan bahwa Layer 3
switch juga menyediakan Layer 2 fungsionalitas switching, tetapi asumsi ini
tidak selalu memegang benar. Layer 3 switch dapat bertindak seperti router
tradisional tergantung dari beberapa Layer 2 switch dan menyediakan
konektivitas antar-VLAN. Dalam kasus tersebut, tidak ada Layer 2 fungsi
yang diperlukan dalam switch. Konsep ini dapat diilustrasikan dengan
memperluas topologi dalam Gambar 1? mempertimbangkan menempatkan Layer murni 3
beralih antara Layer 2 Switch dan router. Layer 3 Switch akan off-load
router dari pengolahan antar-VLAN



0 komentar:
Posting Komentar