MERANCANG
JARINGAN 1 GEDUG 3 LANTAI MENGGUNAKAN STATIC ROUTING
DENGAN MENGGUNAKAN MIKROTIC
RB951UI – 2HND
Seperti tema pada makalah ini, kami merancang jaringan komputer 1 Gedung 3
Lantai, adapun desain dari perancangan ini adalah sebagai berikut :
Dari desain jaringan diatas,
dapat kita lihat terdapat 5 buah segment jaringan, kita ilustrasikan gedung ini
bernama Gedung kelompok 4, mengapa kami merancang jaringan pada gedung kelompok
4 seperti diatas, kita akan merancang jaringan 1 Gedung 3 Lantai, dengan
masing-masing lantai di setiap gedung memiliki sebuah router yang terhubung ke
router utama, hal ini dikarenakan :
1.
Kami
menggunakan jaringan backbone sebagai alternatif dalam pengiriman packet data
dengan cara Router utama sebagai backbone yang terhubung ke seluruh router yang
ada disetiap lantai, hal ini dimaksudkan agar, jika jaringan antar router
disetiap lantai terputus, koneksi akan tetap tersambung dengan memanfaatkan
jaringan backbone sebagai rute cadangan dari jaringan tersebut.
2.
Keterbatasan
alat yang dimiliki, router yang kita miliki hanya mempunya 5 buah port, dan
yang satu portnya digunakan sebagai POE, sehingga pada router utama 3 buah
portnya terhubung ke setiap router yang ada di setiap lantai, dan sisanya
digunakan untuk mengkonfigurasi mikrotik, tentu saja port yang dapat digunakan
sudah habis terpakai.
3.
Disini tidak
adanya penggunaan switch, sehingga minimnya host yang dapat digunakan untuk
langsung terhubung melalui LAN ke sebuah router, solusi dalam mengganti fungsi
switch dengan cara salah satu port pada router bagian master portnya
divirtualkan menjadi switch.
4.
Router di
lantai satu dan tiga dapat menampung 2 host sedangkan pada lantai dua hanya
dapat menampung sebuah host, hal ini disebabkan port pada mikrotik yang kita
gunakan hanya tersisa dua pada lantai satu dan tiga sedangkan pada lantai dua
hanya tersisa satu.
1.
Empat buah router, dimana satu router untuk menjadi
router utama dan tiga router lagi untuk masing-masing lantai. Disini kita menggunaka router mikrotik dengan spesifikasi berikut :
a. RB9521n
·
Arsitektur : MIPS- BE
·
CPU : AR9331 300MHz
·
Main Storage : 64 Mb
·
RAM : 32 Mb
·
LAN Ports : 5
·
Switch Cchip : 1
·
Wireless : 1
·
Standart
Wireless : 802.11 b/g/n 2,4 Ghz
·
POE In : Yes
·
POE Out : No
·
USB : No
·
Power On USB : No
·
RouterOs : Level 4
b.
RB951Ui-2HND
·
Arsitektur : MIPS- BE
·
CPU : AR9344 600MHz
·
Main Storage : 64 Mb
·
RAM : 128 Mb
·
LAN Ports : 5
·
Switch Cchip : 1
·
Wireless : 1
·
Standart
Wireless : 802.11 b/g/n 2,4 Ghz
·
POE In : Yes
·
POE Out : Yes, Port 5
·
USB : 1
·
Power On USB : Yes
·
RouterOs : Level 4
Gambar 1. Router RB9521n
Gambar 2. Router RB951Ui-2HND
2.
Laptop sebanyak 5 unit.
3.
Kabel UTP tipe category 5e :
·
Lima kabel
berjenis stright
·
Lima kabel
berjenis cross
4.
Embedded : NIC,
Connector
RJ45, Wi-fi, Modem, Ekstensi.
5.
Aplikasi Winbox
6.
Akses ke jaringan public.
1.
Mikrotik
Mikrotik
merupakan sebuah perusahaan kecil yang berkantor pusat di Latvia, Bersebelahan
dengan Rusia yang bergerak dalam bidang produksi Hardware
(Perangkat Keras) dan Software (Perangkat Lunak) yang
berhubungan dengan sistem jaringan komputer.Mikrotik dibentuk olehJohn
Trully dan Arnis Riekstins. John
Trully adalah seorang penduduk amerika yang berimigrasi ke Latvia.Kemudian di
Latvia dia berjumpa dengan Arnis Riekstins , seorang sarjana Fisika dan
Mekanik. Mikrotik didirikan pada tahun 1995 dan fokus untuk mengembangkan router
dan sistem jaringan ISP (Internet Service Provider) Nirkable.
a.
Jenis-Jenis Mikrotik
MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi berbasis Linux dan perangkat
lunak (Software) yang digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router
network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan
jaringan wireless, dan banyak digunakan oleh perusahaan ISP (Internet Service
Provider) dan provider hotspot.
Untuk instalasi Mikrotik dapat dilakukan
pada PC (Personal Komputer) melalui CD (Compack Disk).File image mikrotik
routerOS bisa diunduh dari website resminya Mikrotik, www.mikrotik.com . Namun,File image ini merupakan versi trial
Mikrotik dan hanya bisa digunakan dalam waktu kurang lebih 24 Jam. Untuk
dapat menggunakannya secara full time, maka harus membeli lisensi
key dengan catatan satu lisensi hanya untuk satu harddisk.
Installasi mikrotik tidak membutuhkan perangkat lunak
tambahan akan tetapi biasanya jika diinstall diPC akan membutuhkan komponen
tambahan seperti LAN-Card dan spesifikasi PC yang dijadikan router Mikrotik pun
tidak memerlukan spesifikasi yang cukup tinggi dan resource yang besar untuk
penggunaan standart, Misalnya hanya digunakan sebagai gateway internet. Akan
tetapi untuk keperluan beban yang besar (Network yang kompleks dan routing yang
rumit) disarankan supaya mempertimbangkan pemilihan sumberdaya (Resource) PC
yang memadai.
Mikrotik didesain untuk mudah digunakan dan sangat
baik digunakan untuk keperluan administrasi jaringan komputer seperti merancang
dan membangun sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang kompleks
sekalipun.
RouterBoard adalah router embedded produk yang diproduksi oleh
mikrotik. Routerboard seperti sebuah pc mini yang terintegrasi dengan periperal
lainnya karena dalam satu board tertanam prosesor, ram, rom, dan memori flash.
Routerboard dibedakan menjadi dua yaitu Routerboard Indoor dan Outdoor.Routerboard
menggunakan os RouterOS yang berfungsi sebagai router jaringan, bandwidth
management, proxy server, dhcp, dns server dan fungsi-fungsi lainnya.
Routerboard Outdoor mempunyai beberapa seri
routerboard yang bisa berfungsi sebagai mode access point,bridge,wds maupun
station (client). Beberapa Seri Routerboard diantaranya RB411, RB433, RB600 dan
setiap seri Routerboard mempunyai arti sebagai contoh RB433 yaitu digit pertama
yaitu angka 4 merupakan level dari mikrotik,digit kedua yaitu angka 3 mempunyai
arti jumlah interface ethernetnya jumlahnya ada 3 buah dan angka digit terakhir
mengandung arti jumlah slot Mini PCI berjumlah 3 buah . Sebagian besar ISP
menggunakan routerboard Outdoor untuk menjalankan fungsi wirelessnya baik
sebagai ap ataupun client. Dengan routerboard maka dapat menjalankan
fungsi-fungsi router tanpa bergantung pada PC (Personal Komputer) karena semua
fungsi,aplikasi-aplikasi,dan fitur-fitur tentang router sudah ada pada
routerboard. Jika dibandingkan dengan PC, Routerboard mempunyai kelebihan
ukurannya kecil, lebih komplek dan tentunya hemat listrik karena hanya
menggunakan adaptor dan untuk Routerboard Outdoor biasanya dipasang
diatas tower dan disertai dengan antena dan untuk power adaptor biasanya
menggunakan PoE (Power On Ethernet) yang berfungsi sebagai periperal tambahan
untuk menghidupkan Routerboard yang terpasang di Tower.
b.
Sistem Level Lisensi Mikrotik
Mikrotik hadir dalam berbagai level dan setiap level
mempunyai kemampuan yang berbeda-beda sehingga ketika ingin menggunakannya
secara penuh, maka dibutuhkan lisensi dari MikroTikls alias berbayar. Mikrotik
dikenal dengan istilah Level pada lisensinya. Tersedia mulai dari Level 0
kemudian 1, 3 hingga 6. Berikut uraian tentang level
Mikrotik :
1)
Level 0
(gratis); tidak membutuhkan lisensi untuk menggunakannya dan penggunaan fitur
hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan.
2)
Level 1 (demo);
pada level ini dapat menggunakannya sebagian fungsi routing standar
saja dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk
menggunakannya.
3)
Level 3; sudah
mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan untuk memanagemen segala
perangkat keras yang berbasiskan Mini PCI (Wireless) mode station
(client) dan Ethernet.
4)
Level 4; sudah
mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan kemampuan untuk mengelola perangkat
wireless mode akses poin.
5)
Level 5;
mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola jumlah pengguna
hotspot yang lebih banyak (usermanager).
6)
Level 6;
mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun.
2. Jaringan
Backbone
Untuk jaringan “backbone”, kita akan menerapkan
topologi mesh. Dengan topologi mesh, peluang masalah jaringan terputus dapat
diminimasilir. Karena setiap router memiliki rute cadangan untuk menuju ke
router jaringan lain.
Backbone merupakan sebuah teknik yang
digunakan dalam penggabungan beberapa jaringan lokal pada masing-masing lantai
dari bangunan bertingkat dengan menggunakan satu jalur kabel utama dan khusus.
Backbone merupakan jalan, saluran utama, atau bisa disebut dengan jalan tol
dalam sebuah jaringan.
Teknik backbone merupakan teknik yang
paling banyak digunakan karena dapat mencega bottleneck yang terjadi pada
server. Hal yang perlu diperhatikan sebelum membangung jaringan backbone :
·
Kebutuhan yang berkaitan dengan desain
akses jaringan, meliputi jenis data, pelayanan, IP, dan frame relay
·
Kapasitas yang dibutuhkan dalam
membangun jaringan backbone tergantung pada desain keluarannya
·
Topologi dan teknologi yang akan
digunakan perlu dipertimbangkan
·
Topologi akan berpengaruh pada jumlah
dan letak node, desain saluran, maupun keseluruhan desain akses backbone
Backbone menyediakan banyak
efisiensi yang tidak disediakan oleh jaringan meshed-access, meliputi:
·
Penggabungan lalu lintas (mengeliminasi
path (saluran) yang memilki tipe lalu lintas berbeda)
·
Platform dengan bandwidth yang tinggi
·
Rerouting dan redundancy
·
Skala ekonomis
·
Arsitektur untuk memperbaiki kerusakan
atau gangguan sendiri
·
Berbagi perlengkapan dan fasilitas antar
berbagai lokasi
·
Routing yang cerdas
·
Bandwidth dinamik dengan alokasi sumber
daya
·
Topologi yang fleksibel dengan berbagai
gaya desain
·
Pengaturan jaringan yang terpusat maupun
terdistribusi
·
Fleksibilitas
3. Winbox
Cara yang paling banyak digunakan
untuk mengakses Router Mikrotik adalah dengan menggunakan aplikasi winbox.
Aplikasi ini dapat didownload pada situs www.Mikrotik.com maupun di http://www.Mikrotik.co.id/download.php. Untuk menggunakan WinBox, maka kita perlu menghubungkan
mikrotik dengan PC/Laptop yang kita gunakan, pada kolom Connect To pilih MAC Address nya kemudian klik tombol Connect.
Aplikasi WwinBox mempunyai sebuah
kelebihan dapat digunakan melakukan konfigurasi sekalipun Anda tidak
mengkonfigurasikan IP Address secara benar pada PC maupun pada Mikrotik itu
sendiri. Winbox dapat berjalan mengandalkan MAC Address, dapat digunakan hanya
jika terhubung satu jaringan dengan Router Mikrotik, hal ini dapat memudahkan
konfigurasi pada Router Mikrotik. Walaupun aplikasi WinBox merupakan aplikasi
berbasis grafis (GUI) untuk melakukan konfigurasi, namaun kita bisa tetap
menggunakan command line (teks) pada menu Terminal. Ada banyak fitur yang dapat
kita manfaatkan untuk dimanfaatkan dalam jaringan.
4. Prinsip
Statik Routing
Dalam menerapkan static routing statik, kita akan
mengisikan entry route pada tabel
routing secara manual disetiap router yang ada dalam jaringan. Entry tersebut
diperlukan oleh router untuk mengetahui network tujuan dan bagaimana mencapai
network tersebut. Sebuah routing statik yang akan dimasukkan ke tabel routing
harus mengandung 3(tiga) informasi, yaitu :
1.
Network
Address, informasi ini merupakan network dari address network yang akan dituju
(destination).
2.
Subnet
mask (prefix), informasi ini merupakan prrefix atau subnet mask dari network
yang akan dituju (merupakan prefix dari network address pada point diatas.
3.
Next
Hop atau Gateway, informasi ini berguna untuk memberitahukan kepada router
tentang bagaimana mencapai network tujuan yang telah didefinisikan di point 1.
Next hop merupakan IP Address dari router tetangga yang dapat digunakan untuk
mencapai network tujuan.
1.
Subnetting
Network Address : 192.168.1.0 /29
Subnet Mask :
255.255.255.248
11111111.11111111.11111111.11111000
Jumlah Subnet : 2x | 25 = 32
Jumlah Subnet : 2x | 25 = 32
Jumlah Host :
2y
– 2 | 23 = 8 – 2 = 6
Blok Subnet :
256
– 248 = 8 (Kelipatan 8 )
0, 8, 16, 24,
32, 40, 48, 56, 64, 72, 80, 88, 96, 104, 112,
120, 128, 136,
144, 152, 160, 168, 176, 184, 192, 200, 208, 216, 224, 232,
240, 248.
Subnet
|
Host Pertama
|
Host Terakhir
|
Broadcast
|
192.168.1.0
|
192.168.1.1
|
192.168.1.6
|
192.168.1.7
|
192.168.1.8
|
192.168.1.9
|
192.168.1.14
|
192.168.1.15
|
192.168.1.16
|
192.168.1.17
|
192.168.1.22
|
192.168.1.23
|
192.168.1.24
|
192.168.1.25
|
192.168.1.30
|
192.168.1.31
|
192.168.1.32
|
192.168.1.33
|
192.168.1.38
|
192.168.1.39
|
192.168.1.40
|
192.168.1.41
|
192.168.1.46
|
192.168.1.47
|
192.168.1.48
|
192.168.1.49
|
192.168.1.54
|
192.168.1.55
|
192.168.1.56
|
192.168.1.57
|
192.168.1.62
|
192.168.1.63
|
192.168.1.64
|
192.168.1.65
|
192.168.1.70
|
192.168.1.71
|
192.168.1.72
|
192.168.1.73
|
192.168.1.78
|
192.168.1.79
|
192.168.1.80
|
192.168.1.81
|
192.168.1.86
|
192.168.1.87
|
~
|
~
|
~
|
~
|
192.168.1.216
|
192.168.1.217
|
192.168.1.222
|
192.168.1.223
|
192.168.1.224
|
192.168.1.225
|
192.168.1.230
|
192.168.1.231
|
192.168.1.232
|
192.168.1.233
|
192.168.1.238
|
192.168.1.239
|
192.168.1.240
|
192.168.1.241
|
192.168.1.246
|
192.168.1.247
|
192.168.1.248
|
192.168.1.249
|
192.168.1.254
|
192.168.1.255
|
2.
Tabel Routing
Router
|
Destination
|
Netmask
|
Interface
|
Gateway/ Next
Hoop
|
Keterangan
|
R.Utama
|
192.168.1.0
|
255.255.255.248
|
Fa0/1
|
-
|
Direct
|
192.168.1.8
|
255.255.255.248
|
Fa0/2
|
-
|
Direct
|
|
192.168.1.16
|
255.255.255. 248
|
Fa0/3
|
-
|
Direct
|
|
192.168.1.24
|
255.255.255. 248
|
Fa0/1
|
192.168.1.2
|
Indirect
|
|
Fa0/2
|
192.168.1.10
|
Indirect
|
|||
Fa0/3
|
192.168.1.18
|
Indirect
|
|||
192.168.1.32
|
255.255.255. 248
|
Fa0/1
|
192.168.1.2
|
Indirect
|
|
Fa0/2
|
192.168.1.10
|
Indirect
|
|||
Fa0/3
|
192.168.1.18
|
Indirect
|
|||
192.168.1.0
|
255.255.255.0
|
Fa0/1
|
192.168.1.2
|
Indirect
|
|
Fa0/2
|
192.168.1.10
|
Indirect
|
|||
Fa0/3
|
192.168.1.18
|
Indirect
|
|||
192.168.2.0
|
255.255.255.0
|
Fa0/1
|
192.168.1.2
|
Indirect
|
|
Fa0/2
|
192.168.1.10
|
Indirect
|
|||
Fa0/3
|
192.168.1.18
|
Indirect
|
|||
192.168.3.0
|
255.255.255.0
|
Fa0/1
|
192.168.1.2
|
Indirect
|
|
Fa0/2
|
192.168.1.10
|
Indirect
|
|||
Fa0/3
|
192.168.1.18
|
Indirect
|
|||
RLan1
|
192.168.1.0
|
255.255.255.248
|
Fa0/1
|
-
|
Direct
|
192.168.1.32
|
255.255.255.248
|
Fa0/2
|
-
|
Direct
|
|
192.168.1.0
|
255.255.255. 0
|
Fa0/3
|
-
|
Direct
|
|
192.168.1.8
|
255.255.255. 248
|
Fa0/1
|
192.168.1.1
|
Indirect
|
|
Fa0/2
|
192.168.1.33
|
Indirect
|
|||
192.168.1.16
|
255.255.255. 248
|
Fa0/1
|
192.168.1.1
|
Indirect
|
|
Fa0/2
|
192.168.1.33
|
Indirect
|
|||
192.168.1.24
|
255.255.255.248
|
Fa0/1
|
192.168.1.1
|
Indirect
|
|
Fa0/2
|
192.168.1.33
|
Indirect
|
|||
192.168.2.0
|
255.255.255.0
|
Fa0/1
|
192.168.1.1
|
Indirect
|
|
Fa0/2
|
192.168.1.33
|
Indirect
|
|||
192.168.3.0
|
255.255.255.0
|
Fa0/1
|
192.168.1.1
|
Indirect
|
|
Fa0/2
|
192.168.1.33
|
Indirect
|
|||
RLan2
|
192.168.1.8
|
255.255.255.248
|
Fa0/1
|
-
|
Direct
|
192.168.1.24
|
255.255.255.248
|
Fa0/2
|
-
|
Direct
|
|
192.168.1.32
|
255.255.255. 248
|
Fa0/3
|
-
|
Direct
|
|
192.168.1.2
|
255.255.255. 0
|
Fa0/4
|
-
|
Direct
|
|
192.168.1.0
|
255.255.255. 248
|
Fa0/1
|
192.168.1.9
|
Indirect
|
|
Fa0/2
|
192.168.1.25
|
Indirect
|
|||
Fa0/3
|
192.168.1.34
|
Indirect
|
|||
192.168.1.16
|
255.255.255. 248
|
Fa0/1
|
192.168.1.9
|
Indirect
|
|
Fa0/2
|
192.168.1.25
|
Indirect
|
|||
Fa0/3
|
192.168.1.34
|
Indirect
|
|||
192.168.1.0
|
255.255.255.0
|
Fa0/1
|
192.168.1.9
|
Indirect
|
|
Fa0/2
|
192.168.1.25
|
Indirect
|
|||
Fa0/3
|
192.168.1.34
|
Indirect
|
|||
192.168.3.0
|
255.255.255.0
|
Fa0/1
|
192.168.1.9
|
Indirect
|
|
Fa0/2
|
192.168.1.25
|
Indirect
|
|||
Fa0/3
|
192.168.1.34
|
Indirect
|
|||
RLan3
|
192.168.3.0
|
255.255.255.248
|
Fa0/1
|
-
|
Direct
|
192.168.1.16
|
255.255.255.248
|
Fa0/2
|
-
|
Direct
|
|
192.168.1.24
|
255.255.255. 248
|
Fa0/3
|
-
|
Direct
|
|
192.168.1.8
|
255.255.255. 248
|
Fa0/2
|
192.168.1.17
|
Indirect
|
|
Fa0/3
|
192.168.1.26
|
Indirect
|
|||
192.168.1.0
|
255.255.255. 248
|
Fa0/2
|
192.168.1.17
|
Indirect
|
|
Fa0/3
|
192.168.1.26
|
Indirect
|
|||
192.168.1.32
|
255.255.255. 248
|
Fa0/2
|
192.168.1.17
|
Indirect
|
|
Fa0/3
|
192.168.1.26
|
Indirect
|
|||
192.168.1.0
|
255.255.255.0
|
Fa0/1
|
192.168.1.17
|
Indirect
|
|
Fa0/2
|
192.168.1.26
|
Indirect
|
|||
192.168.2.0
|
255.255.255.0
|
Fa0/1
|
192.168.1.17
|
Indirect
|
|
Fa0/2
|
192.168.1.26
|
Indirect
|
|||
1.
Jaringan Backbone
Yang dimaksud sebagai jaringan
backbone pada jaringan ini adalah jaringan –jaringan yang menghubungkan antara
router utama ke router-router masing-masing lantai dan koneksi antar
router-router setiap lantai sehingga membentuk topologi mesh. Router Utama
Gedung membagi jaringan menjadi 5 Jaringan utama yaitu:
b. Router Utama
ke Router1 lantai 1
192.168.1.0/29
Interface di Router Utama
192.168.1.1/29
Interface di Router1
192.168.1.2/29
c. Router Utama
ke Router2 lantai 2
192.168.1.8/29
Interface di Router Utama
192.168.1.9/29
Interface di
Router2
192.168.1.10/29
d. Router Utama
ke Router3 lantai 3
192.168.1.16/29
Interface di Router Utama
192.168.1.17/29
Interface di Router3
192.168.1.18/29
e. Router 3 ke
Router 2
192.168.1.24/29
Interface di Router 3
192.168.1.25/29
Interface di Router 2
192.168.1.26/29
f. Router 2 ke
Router 1
192.168.1.32/29
Interface di
Router2
192.168.1.33/29
Interface di Router
1
192.168.1.34/29
1.
Jaringan di Lantai 1
Lantai satu memiliki sebuah Router
(R1) yang membagi jaringan menjadi sebuah segmen jaringan dengan melakukan
subnetting dengan netmask 255.255.255.0 atau /24 dan
ini akan menyediakan 254 host. Dengan
melakukan subnetting terhadap alamat 192.168.1.0/24,
maka jaringan yang akan terbentuk pada lantai satu adalah:
a. Jaringan
dari Router1 ke Lantai 1
192.168.1.0/24
Interface di Router 1
192.168.1.1/24
Alamat Host yang valid pada jaringan
ini
192.168.1.1/24 – 192.168.1.254/24
2.
Jaringan di lantai 2
Lantai dua juga memiliki sebuah
Router (R1) yang membagi jaringan sebuah segmen jaringan dengan melakukan
subnetting dengan netmask 255.255.255.0 atau /24 dan ini akan menyediakan
sebuah host. Jaringan pada lantai dua adalah:
a.
Jaringan dari
Router2 ke Lantai 2
192.168.2.0/24
Interface di Router 1
192.168.2.1/24
Alamat Host yang valid pada jaringan
ini
192.168.2.1/24 – 192.168.2.254/24
3.
Jaringan di lantai 3
Lantai dua juga memiliki sebuah
Router (R3) yang membagi jaringan menjadi sebuah segmen jaringan dengan
melakukan subnetting dengan netmask 255.255.255.0 atau /24 dan
ini akan menyediakan sebuah host. Jaringan pada lantai tiga adalah:
a.
Jaringan dari
Router3 ke Lantai 3
192.168.3.0/24
Interface di Router 1
192.168.3.1/24
Alamat Host yang valid pada jaringan
ini
192.168.3.1/24 – 192.168.3.254/24
Agar
komputer di setiap jaringan dapat saling terhubung satu sama lain, maka perlu
ditambahkan table routing pada setiap router. Routing yang dapat diberikan
dapat berupa routing static atau pun routing dynamic. Untuk perancangan kita kali ini kita akan
menggunakan routing static terlebih dahulu. Kemudian, agar setiap komputer ini dapat
terhubung ke internet atau jaringan public, maka interface router utama mesti
terhubung ke interface router public dan komputer nantinya dapat terhubung
dengan satu alamat IP public yang dapat dipakai secara bersama-sama dengan
melakukan NAT(Network Address Translation).
1. Sharing
Koneksi Modem ke adapter pada laptop.
a.
Klik
kanan adapter modem. Pilih properties.
b.
Pada
tab sharing, pilih Local Arean Network, centang kedua option Allow, klik Ok.
c.
Setelah di sharing lihat berapa IP yang
didapat pada adapter Local Area Network.
IP
yang didapat adalah 192.168.137.1/24. Ingat
IP ini, karena nanti akan kita tambahkan pada interface router.
2.
Pengaturan
Router Utama
a. Mengakses Mikrotik dan Mereset Konfigurasi Router
Untuk
mengakses mikrotik Router MikroTik, cukup menghubungkan salah satu interface
MikroTik (biasanya ether2) dengan port Network Interface Card (port LAN Card)
pada PC/Laptop/ kabel yang dapat digunakan adalah kabel UTP jenis straight.
Secara
default router ini memiliki Address default 192.168.88.1/24, untuk menggunakan
konfigurasi sendiri kita harus mereset system konfigurasi pada Router Mikrotik,
cara yang dapat digunakan untuk mengkonfigurasi router mikrotik dapat dengan menggunakan
web browser, Telnet, SSH(putty) maupun Winbox.
·
Resetlah
router MikroTik dengan menggunakan tombol reset yang ada dibagian belakang
router.
·
Buka Aplikasi Winbox
·
Masuk
ke Rrouter Mikrotik melalui MAC Address (jangan melalui IP Address). Jika menggunakan
IP Address untuk login ke router maka akses ke router akan terputus pada saat
menghapus konfigurasi IP Address tersebut.
·
Klik MAC Address Router, klik connect.
·
Klik Menu New
Terminal, ketikan perintah: system reset-configuration, -enter-
·
Tekan Y, tunggu sampai router
Disconnect, kemudian klik Ok.
·
Jalankan kembali winbox.
·
Muncul Dialog Configuration
·
Kemudian klik remove configuration.
·
Muncul Dialog Router Disconnect, klik
OK.
·
Jalankan kembali Aplikasi Winbox,Sampai pada langkah ini, Router Anda
sudah di reset.
b.
Konfigurasi
Port / Interface
Router
Mikrotik yang kami gunakan memiliki 5 buah port ethernet, namun secara default
hanya memiliki 4 buah port ethernet yang difungsikan sebagai interface router
yaitu either2, either3, either3, either4 dan either5 pada RouterBoard 951-2n,
sedangnkan pada RouterBoard RB951Ui-2HND
yaitu either1, either2, either3 dan
either4 sedangkan pada either5 dfungsikan sebagai POE Output untuk menberikan
daya kepada router lain sehingga router lain dapat difungsikan tanpa
menggunakan arus listrik, karena arus listrik disalurkan melalui kabel UTP pada
port5 router MikroTik tersebut.
·
Konfigurasi
default dari Router dapat kita lihat pada terminal menggunakan perintah interface ethernet print seperti
berikut :
Kode R didepan
baris menandakan bahwa interface tersebut dalam keadaan running atau up (kabel
UTP terpasang dengan benar). Kode X menandakan disabled, dan kode S menandakan
interface Slave yang digunakan sebagai interface switch.
Setiap baris
dari hasil perintah yang letaknya berada dipaling depan terdapat nomor index
yang dimulai dari angka 0 untuk baris pertama, terdapat 5 baris yang ditandai
dengan nomor index 0,1,2,3 dan 4. Nomor ini akan digunakan untuk melakukan
konfigurasi setiap baris interfacenya. Jika dalam mengkonfigurasi kita lupa
perintah apa saja yang dapat digunakan, maka kita dapat mengetikkan ? (tanda
tanya) untuk memberikan bantuan perintah apa saja yang dapat digunakan.
·
Mengganti nama
interface tersebut, misalkan interface pertama yang dinamakan either2, kita
rubah menjadi R.Utama. Demikian juga dengan interface-interface yang lain.
Perintahnya seperti berikut ialah interface
ethernet set 0 name=R.Utama
c.
Konfigurasi IP
Address
Konfigurasi IP Address merupakan konfigurasi yang sangat penting, jika
salah dalam menerapkan konfigurasi IP Address pada interface router, maka
routing tidak akan berjalan sempurna.
·
Menamberikan IP
Address 192.168.137.1/24 pada interface R.Utama.
Ip address add address=192.168.137.2/24
interface=R.Utama
Ip address add address=192.168.1.1/29
interface=RLan1
Ip address add address=192.168.1.9/29
interface=RLan2
Ip address add address=192.168.1.17/29
interface=RLan3
Kemudian kita harus melihat apakah IP Address yang dikonfigurasikan telah
diterima oleh router. Perintahnya seperti berikut :
ip address print
·
Lakukan langkah
yang sama untuk interface lainya sesuai dengan ip yang kita rancang, seperti
berikut :
·
Untuk mengedit
IP Address :
ip address
edit nomor_index
value-name : address
192.168.1.2/29 (contoh)
·
Menonaktifkan
IP Address :
ip address disable nomor_index
·
Mengaktifkan
kembali :
ip address enable nomor_index
d.
Konfigurasi NAT
Untuk translasi ip publik ke ip private,
masuk ke ip > firewall. Pada tab NAT, klik tanda +. Out interface : R.Utama. Action : masquarede.
Atau bisa dengan cara mengetiknya
pada terminal :
Ip firewall
add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
e.
Konfigurasi
Routing
Perintah yang digunakan untuk
merouting R.Utama adalah sebagai berikut :
Ip route add
dst-address= 0.0.0.0/0 gateway 192.168.137.1
Ip route add dst-address=192.168.1.24/29 gateway 192.168.1.2
Ip route add dst-address=192.168.1.24/29 gateway 192.168.1.10
Ip route add dst-address=192.168.1.24/29 gateway 192.168.1.18
f. Setting DNS
:
Ip dns set
servers=8.8.8.8 allow-remote-requests=yes
Untuk melihat hasil konfigurasi
Ip dns print
g. Cek Koneksi
h. Seting DHCP
untuk masing-masing interface agar client mendapatkan IP secara otomatis. IP > DHCP Server > DHCP Setup.
i.
Setting
Router Mikrotik menjadi Bridge.
Langkah-langkah untuk membuat router mikrotik
menjadi bridge adalah
1.
Install winbox
terlebih dahulu, kemudian masukkan kabel di salah satu port, kemudian kartu
jaringan di-obtain agar dapat mendeteksi ip secara otomatis
2.
Kemudian
jalankan program winbox, maka klik gambar
kemudian akan muncul
MAC Address. Kemudian pilih MAC Address tersebut dan klik tombol Connect
3.
Maka akan muncul
gambar interface Router OS
4.
Pilih New Terminal
untuk men-setting interface/port yang ada di router
Mikrotik,maka akan muncul
5.
Sekarang
ketikkan perintah
[admin@mikrotik] > interface bridge add
name=bridge1
[admin@mikrotik] > interface bridge port add
interface=ether2 bridge=bridge1
[admin@mikrotik] > interface bridge port add
interface=ether3 bridge=bridge1
[admin@mikrotik] > interface bridge port add
interface=ether4 bridge=bridge1
[admin@mikrotik]> interface bridge settings set
use-ip-firewall=yes
6.
Maka sekarang
router mikrotik kita akan menjadi bridge, dengan melihat interface bridge kita
7.
Anda akan
melihat interface kartu jaringan yang anda koneksikan dengan bridge akan
mendapatkan ip address secara otomatis seperti gambar di bawah ini
DAFTAR PUSTAKA
Towidjojo,
Rendra. 2012. Konsep Routing Dengan Router Mikrotik : 100% Connected.
Jakarta : Jasakom.
http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=7
diakses pada tanggal 12 pukul 19.20 WIB
http://www.ahlikompie.com/apa-itu-backbone-network-203.html
diakses pada tanggal 12
pukul 19.21 WIB







